LUWU UTARA - Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) terus berupaya menurunkan angka prevalensi stunting. Mengingat persoalan stunting kini menjadi isu prioritas nasional yang segera ditangani.
Salah satu penekanan TPPS Kabupaten Luwu Utara adalah meminta pemerintah di semua level, baik kecamatan, desa dan kelurahan, agar terus bergerak bersama secara simultan dalam upaya penanganan stunting secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Baca juga:
Luwu Utara Cegah Stunting dengan ABCDE
|
“Angka prevalensi stunting yang cenderung fluktuatif menuntut penanganan yang menyeluruh dan berkelanjutan, ” ucap Suaib Mansur saat menghadiri Lokakarya Mini Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kecamatan, di Aula Kantor Camat Seko, belum lama ini.
Dikatakan Suaib Mansur, kecenderungan prevalensi stunting yang fluktuatif tersebut, tentunya membutuhkan komitmen kuat serta penanganan dan pencegahan stunting yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan di semua sektor dan lini kehidupan yang ada.
Menurutnya, stunting terjadinya bukan hanya kurangnya asupan gizi, tetapi juga dipengaruhi keadaan lingkungan dan sosial, tempat anak tumbuh dan berkembang. “Stunting terjadi karena banyak faktor, sehingga kita berkomitmen dalam penanganan dan pencegahannya, ” ucap dia.
Suaib mengakui, tidak mudah mewujudkan target 14% secara nasional, tanpa dukungan dan komitmen pimpinan daerah. Kini dukungan yang diharapkan itu sudah dapat dilihat melalui berbagai regulasi yang dikeluarkan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
“Saya sendiri sudah ditetapkan sebagai Ketua TPPS, dan Ibu Bupati sebagai Pengarah. Kita tahu juga bahwa dari sisi regulasi, Ibu Bupati sudah beberapa kali mengeluarkan surat edaran terkait dengan penanganan stunting ini, ” terang mantan Kepala Dinas PUPR ini.
Untuk mengakselerasi penurunan prevalensi stunting, Suaib meminta pemerintah kecamatan, desa dan kelurahan, dengan di-back-up oleh tim yang tergabung dalam TPPS, agar memberikan edukasi kepada warga, terkait bagaimana pola asuh anak yang baik.
“Kita di kecamatan, dan desa/kelurahan agar aktif mengedukasi warga, bagaimana memberikan pola asuh anak, menyediakan lingkungan sosial yang sehat bagi tumbuh kembang anak. Selain komitmen edukasi, asupan makanan bergizi melalui program posyandu, ” tandasnya. (*/LH)